Sampai Di Mana Batas Usaha?

picsource: abilashpraveen.com

picsource: abilashpraveen.com

Alkisah ada sepasang suami istri. Mereka berdua sangat berbeda dalam banyak hal, tapi mereka bisa mengatasi perbedaan itu dan akhirnya menikah. Sang istri lebih tua setahun dari suaminya, berasal dari keluarga kaya. Si istri tipikal perempuan yang polos, kutu buku, pintar secara akademik, akhirnya jadi dokter gigi, dan sebagaimana kebanyakan perempuan macam itu, secara tampilan fisik ga terlalu menarik. Haha. Si perempuan ini wajahnya biasa aja (ga cantik). Sementara sang suami yang lebih muda, ganteng banget, badannya bagus, tapi nakal, playboy, waktu muda kerjanya main, gonta-ganti pacar, cuma lulusan sma, berasal dari keluarga miskin pula. Sebelum menikah, si perempuan biasa jadi “dompet” cowoknya, kalau belanja atau makan, dia yang bayar. Si cowok ini berhubung dia ganteng dan badannya bagus, dia tertarik menjadi model dan ikut sekolah modeling. Itupun pakai uang pinjaman.

Meskipun ditentang keluarga dari kedua belah pihak, akhirnya mereka menikah. Kawin lari. Si cowok yang biasa hidup semaunya tiba-tiba memiliki tanggung jawab untuk menghidupi anak orang. Si cewek yang biasa hidup enak, rumah mewah, duit banyak, rela meninggalkan semuanya dan tinggal di kontrakan murah. Karena harus menafkahi diri sendiri dan istrinya, si cowok berhenti sekolah modeling (yang memang belum menghasilkan duit) dan kerja di pabrik. Tiap pagi berangkat pakai jas dan dasi, padahal kerjanya di pabrik, cuma demi istrinya bangga melihat suaminya jadi sallary man yang bertanggung jawab pada keluarga. Di pabrik dia tidak disukai teman kerjanya karena selain kerjanya ga becus, dia juga diterima di situ karena dimasukkan oleh pemilik pabriknya yang kebetulan pacar kakaknya. Akhirnya karena tidak cocok kerja di pabrik, dia beralih jadi supir taksi. Seorang anak badung yang kalau kepepet suka nyolong duit emaknya, kerjanya main-main waktu muda, menjadi seorang pekerja kasar meskipun terpaksa, demi cari nafkah keluarga.

Suatu hari ada kesempatan lagi untuk jadi model. Dia ditelepon oleh temannya di sekolah modeling dulu, ada tawaran khusus untuknya untuk menjadi model katalog. Tapi dia sudah bertekad untuk keluar dari dunia modeling karena istrinya ga setuju. Istrinya melihat modeling tidak memberikan prospek yang bagus untuknya. Tanpa disangka, suatu malam, sambil mijetin kakinya, istrinya bilang

“aku membuat keputusan yang salah. Aku melakukan hal yang aku suka, tapi kamu tidak. Rasanya kejam kalau aku tidak membiarkan kau melakukan hal yang kau inginkan.

Aku tidak bisa menunggu selamanya, tapi aku akan menunggumu selama satu tahun. Berusahalah semaksimal mungkin sebagai seorang model selama satu tahun. Tapi jika kau tidak sukses juga, maka berhentilah tanpa ada penyesalan.”

Akhirnya si suami kembali menjadi model dan ternyata sukses. Dia bisa menghidupi keluarganya dari pekerjaannya sebagai model. Dan dengan itikad yang baik dan tanggung jawabnya yang sudah terbukti, akhirnya mereka mendapat restu dari orang tua mereka.

Sesungguhnya kisah ini hanya pendahuluan saja, belum masuk ke pembahasan utama, hahaha. Kisah suami istri ini hanyalah cerita di drama korea (pasti udah pada bisa nebak). Saya tonton drama ini hampir 10 tahun lalu, tapi kisah pasangan ini membekas banget, bahkan lebih menarik daripada kisahnya pemeran utama.

Saya merasa gagasan “tidak bisa menunggu selamanya, tapi memberi kesempatan setahun” menarik sekali. Satu pertanyaan muncul dan sampai sekarang saya tidak tahu jawabannya “adakah usaha itu berbatas waktu?”. Mungkin ada sebagian dari kita yang pernah mengalami, berusaha untuk mendapatkan sesuatu tapi tidak kunjung berhasil. Kalau anda tidak pernah, saya sering. Hehe. Pilihannya cuma 2, meneruskan usaha, atau menyerah dan mengambil jalan lain.

Sering orang bilang, sukses adalah gagal + 1. Kalau gagal, usaha lagi, karena bisa jadi sukses hadir tepat setelahnya. Tapi pernahkah anda, usaha lagi, tapi ga ketemu sukses juga? Maka, mungkin sukses adalah gagal + tak hingga. Pertanyaan saya, sampai di mana kita berusaha? Jika sidang pembaca tahu jawabannya, sudilah menjawab di kolom komentar di bawah.

Saya jadi berpikir memberi batasan waktu pada sebuah usaha rasanya lebih masuk akal. Usaha mati-matian jadi model selama setahun, kalau masih ga berhasil juga, mending cari pekerjaan lain saja, contohnya. Apakah ini jalan yang ditempuh orang-orang yang berputus asa?

Ketika saya bilang memberi batasan waktu untuk sebuah usaha, bukan berarti ketika sampai pada batas waktu yang ditentukan kemudian kita cuma leha-leha dan putus asa. Tapi yang dilakukan setelahnya adalah mengalihkan usaha pada bentuk yang lainnya. Misal usaha di bisnis kuliner, tapi bangkruuuuut terus. Mau terus-terusan bisnis kuliner? Atau memilih untuk berhenti dan melakoni bisnis yang lain? Atau misalnya ikut spmb ambil kedokteran tapi gagaaaaal terus. Mau terus-terusan pilih kedokteran atau berhenti pada satu titik dan pilih jurusan lain?

Serius ini mah tulisan isinya pertanyaan. Silakan bantu dijawab.

Madu Yang Tidak Membuat Istri Marah

“Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan”. (QS An- Nahl: 69).

 

”Kesembuhan dari penyakit itu dengan melakukan tiga hal : berbekam, minum madu dan dibakar dengan besi panas. Tetapi aku melarang umatku membakar dengan besi panas itu”. HR. Shahih Bukhari.

Dalam agama Islam, madu dianggap sebagai makanan yang sangat berkhasiat. Dalilnya jelas, wahyu dalam Al Quran dan hadis. Ternyata, madu juga telah diyakini khasiatnya sejak ratusan tahun sebelum Masehi oleh berbagai kebudayaan. Keyakinan akan manfaat madu ini terbukti melalui penelitian-penelitian modern ratusan tahun kemudian.

Daftar manfaat madu adalah list yang sangat panjang. Dengan berbagai nutrien dan substansi di dalamnya, madu memiliki beragam manfaat. Madu tidak hanya bermanfaat di dapur dan sebagai makanan, tapi juga sebagai obat dan berbagai khasiat kesehatan. Bahkan madu juga digunakan dalam perawatan kecantikan dan digunakan dalam industri kosmetik.

aneka-manfaat-madu

Amazing Honey

Manfaat madu untuk kesehatan

Substansi dalam madu adalah berbagai vitamin, mineral, enzim, gula sederhana, dll. Substansi itu membuat madu memiliki berbagai khasiat seperti antioksidan, antibiotik, anti-inflamasi, dll. Karenanya manfaat madu banyak sekali untuk kesehatan.

Madu mengandung zat antibiotik untuk melawan serangan bakteri penyebab penyakit. Antioksidan di dalamnya seperti vitamin c dan vitamin E bermanfaat dalam menangkal radikal bebas. Antioksidan dalam madu diyakini mampu mencegah terjadinya kanker, penyakit jantung, dan penyakit lainnya.

Enzim dalam madu bermanfaat memperbaiki sistem pencernaan di dalam tubuh. Vitamin dalam madu mengatur proses metabolisme dan memelihara fungsi jaringan tubuh. Mineral yang terkandung di dalam madu antara lain kalium, natrium, kalsium, magnesium, besi, tembaga, fosfor, dan sulfur membantu dalam penyusunan orang-organ tubuh.

Madu bermanfaat meningkatkan HDL (kolesterol baik) dalam tubuh dan mengurangi ketegangan pada pembuluh darah. Secara tidak langsung manfaat madu lainnya adalah mengurangi risiko serangan jantung atau stroke.

Madu mengatasi penyakit tertentu

Madu dapat mengobati penyakit ringan seperti batuk, radang tenggorokan, sembelit dan anemia. Madu juga meningkatkan kadar hemoglobin pada anemia dan meningkatkan penyerapan kalsium sehingga mencegah osteoprosis. Pada perawatan luka modern, banyak rumah sakit menggunakan madu karena terbukti madu mempercepat penyembuhan luka dan mengobati infeksi.

Manfaat madu dalam seksualitas

Menurut penelitian, madu memiliki manfaat untuk kesehatan seksual. Madu dapat meningkatkan produksi hormon testosteron pada laki-laki. Mineral boron dalam madu membantu penggunaan estrogen pada wanita. Madu juga telah lama digunakan sebagai suplemen untuk penderita disfungsi ereksi.

Madu dapat meningkatkan kadar nitrit-oksida, sebuah senyawa yang dilepaskan dalam darah ketika seseorang terangsang secara seksual. Banyak orang mengakui bahwa madu efektif dalam meningkatkan energi, sirkulasi darah, serta stamina.

Manfaat madu untuk kecantikan

Madu mengandung anti bakteri dapat digunakan sebagai obat jerawat serta mengatasi kulit kepala gatal dan ketombe. Sebagai zat humectant, madu memiliki bermanfaat sebagai moisturiser kulit dan conditioner rambut. Kelembaban ini juga dapat dimanfaatkan sebagai lip balm.

Madu mengandung zat antioksidan yang berperan penting dalam melindungi kulit dari paparan sinar uv dan membantu proses peremajaan kulit. Mengkonsumsi madu secara rutin dapat melindungi kulit dari dalam dari radikal bebas yang dapat menyebabkan kerusakan kulit dan mencegah penuaan.

 

Ini hanya sebagian dari manfaat madu untuk manusia. Daftar ini masih belum merangkum keseluruhan manfaat madu dan mungkin akan terus bertambah panjang seiring dengan perkembangan pengetahuan manusia dan penelitian yang terus dilakukan.

Sumber:

Manfaat Madu

Ramai di Pendaftaran, Sepi di Kenyataan

ingkar janji

Ingkar Janji | picsource: psychologium.com

Jaman sekarang eranya bagi ilmu gratis. Training dan seminar gratis banyak diselenggarakan. Grup whatsapp yang isinya diskusi dan bagi ilmu juga bejibun. Tentu ini tren yang sangat baik. Mau belajar jadi mudah. Tapi kadang, yang mudah-mudah begitu jadi suka disepelekan.

Kadang orang kurang menghargai sesuatu yang dia dapatkan dengan mudah. Misal, karena trainingnya gratis, dia hanya perlu datang, ga perlu merogoh kocek banyak, malah jadi menjalaninya dengan kurang penghargaan. Ippho Santosa, meskipun sudah tajir melintir, kalau bikin training bisnis umumnya berbayar. Bukan karena dia cari duit dari training itu, tapi karena dulu dia sering mengadakan training gratis, ternyata peserta training gratis sikapnya beda dengan peserta training berbayar. Peserta training gratisan banyak yang datang terlambat dan kurang serius ketika training. Beda dengan yang training berbayar, mereka lebih menghargai. Mungkin karena mereka merasa sudah berkorban uang untuk bisa hadir di sana, jadi sayang kalau disia-siakan.

Indonesia mengajar juga kalau mengadakan talkshow ke kampus-kampus pakai tiket berbayar meskipun harganya murah. Saya tanya ke teman yang kerja sebagai officer, ngapain pakai bayar sih wong cuma talkshow, dan sekaligus sosialisasi IM. Teman saya bilang untuk seleksi komitmen aja, biar yang datang berarti memang beneran  niat mau hadir dan mau tahu tentang IM. Kira-kira begitu.

Salah satu bentuk kurangnya penghargaan adalah mudahnya membatalkan janji. Di sebuah komunitas yang saya ikuti, sering diadakan sharing session. Sharing ini berupa diskusi dengan mengundang pembicara yang expert di bidangnya. Pembicaranya sukarela, yang hadir pun tak dipungut biaya. Beberapa hari sebelum hari-H didata siapa saja yang bisa hadir karena biasanya tempat terbatas. Lalu berbondong-bondonglah orang yang menyatakan bisa hadir. Tapi banyak dari yang tadinya bilang bisa hadir itu membatalkan di menit-menit terakhir. Atau lebih parahnya lagi, tidak ada konfirmasi pembatalan tapi tidak hadir juga. Ramai di pendaftaran, sepi di kenyataan.

Apakah terasa familier? Ini juga banyak terjadi di grup atau broadcast whatsapp. Seringkali kita dapat berita pelatihan gratis, seminar gratis, atau majelis ilmu apalah gratis, bagi yang mau hadir harap daftar atau menulis namanya di list. Yang daftar buanyak! Yang beneran hadir??

Ada sebuah perusahaan jasa yang rutin memberikan pelatihan gratis juga mengalami hal tsb. Yang daftar mau hadir ada 37 orang, tapi yang muncul cuma 8. Padahal mereka sudah mempersiapkan sarana untuk 37 orang. Sakit ga? Akhirnya mereka memberlakukan bayaran di training mereka berikutnya sebagai “jaminan komitmen”. Iya, setiap yang daftar diminta membayar, tapi hanya sebagai jaminan. Nanti uang jaminan akan dikembalikan jika benar-benar hadir. Rempong ya? tapi saya merasa ide ini baik sekali. Biar orang ga semena-mena kalau sudah mendaftar.

Komitmen. Ini yang perlu dimiliki semua orang. Jangan kaya lagu dangdut “kau yang berjanji, kau yang mengingkari”. Kalau memang sudah bilang mau hadir, hadirlah, kecuali benar-benar tidak bisa. Kalau memang belum yakin bisa hadir, ya jangan daftar. Jangan daftar dengan pikiran “ah gampang lah nanti tinggal dibatalin kalau ternyata gabisa”. Posisikan diri sebagai penyelenggara.

Ah sungguh, tulisan ini untuk pengingat diri sendiri juga.

Hemat (Bukan) Pangkal Kaya

rahasia sukses

Sukses Itu Seperti Gunung Es

Sepertinya ada yang kurang tepat dari slogan “Rajin pangkal pandai. Hemat pangkal kaya”. Karena saya ini orangnya hemat banget (kalau ga percaya, tanya kakak-kakak saya, hehe) tapi sampai sekarang saya bukan orang kaya.

Di pelatihan internet marketing kemarin, pembicaranya kasih tahu trik SEO, salah satunya adalah selalu update. Untuk bisa “dilirik” google, sebuah website harus terlihat aktif, yaitu dengan selalu menambahkan konten artikelnya. Minimal, kata si pembicara, ada 20 konten baru setiap bulannya. Itu minimal! Sontak yang hadir di pelatihan-yang sebagian besarnya ibu-ibu-pada kaget, mungkin boleh dibilang shock. Hehe.

Si pembicara bilang, untuk jadi orang sukses itu harus R A J I N. Dia tambahkan, “ibu pernah lihat orang yang website-nya masuk halaman 1 google? Lingkaran matanya pada item-item bu, kurang tidur!” (kira-kira gitu lah ya dia bilang). Mungkin ini sedikit lebay, tapi banyak benarnya. Tidak ada kesuksesan tanpa kerja keras. Pantesan saya belum kaya, lingkaran mata belum pada menghitam! #gagalpaham. Tulisan yang dulu suka ada di sticker atau kaos “muda foya-foya, tua kaya raya, mati masuk surga”, itu mah impiannya yang bikin sticker aja. Tai sapi! Kalau orang barat sana bilang.

Mungkin slogan itu memang perlu direvisi, biar anak Indonesia tidak salah mindsetnya. Rajin belajar memang bisa bikin pandai. Tapi cuma berhemat ga bisa bikin kamu kaya nak. Rajin cari uang, kerja keras, itu yang bisa bikin kaya. Kalau mau ditambah lagi, kaya yang barakah, harta yang baik, hidup yang benar, berarti tambah lagi persyaratannya.

Anda Mau Penghasilan 20 Juta Perbulan?

~lama banget ga update blog ini. pemanasan dulu ah

penghasilan 20 juta

Mau Penghasilan 20 Juta? Kerja!

Memangnya ada penghasilan banyak tanpa bekerja? Konon, pemilik tuyul saja, meskipun tuyul yang carikan uangnya, dia tetap harus usaha memelihara tuyul tsb. Tentu kita tidak mau dapat rezeki lewat perantara tuyul, ga halal dan ga barakah.

Tapi yang namanya hasil tidak akan didapat tanpa usaha. Penghasilan jutaan tidak akan diperoleh dengan bertopang dagu. Meskipun jaman sekarang penghasilan jutaan bisa dihasilkan sambil rebahan. Iya! tapi rebahannya sambil pegang gadget dan menjalankan online marketing.

Duh, ko susah amat mau jadi orang kaya? Eits, susah dan gampang itu relatif, tapi yang pasti, kesuksesan akan datang bagi mereka yang mau usaha. Jualan kaos, jadi reseller afrakids, itu juga bagian dari usaha (hehe).

Ingat Qur’an surat Ar-Ra’d ayat 11. ….إِنَّ اللَّهَ لا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ …. artinya: “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa apa yang pada diri mereka ”.

Bismillah. Sama-sama semangat jemput rezeki yuk!

Jadi reseller kaos anak muslim afrakids, bisa dibuka di sini Peluang Usaha Untuk Ibu Rumah Tangga

Mendengar Pertama Untuk Keseribu Kalinya

Adalah salah satu adab dalam menuntut ilmu “tidak sombong”. Dalam sebuah hadis disebutkan “dua orang yang tidak belajar ilmu: orang pemalu dan orang yang sombong” (HR. Bukhari secara muallaq). Bukanlah adab dalam menutut ilmu ketika di dalam hati ada kesombongan, merasa diri lebih baik dari orang lain, bahkan dari gurunya. A’udzubillah.

adab dalam menutut ilmu

Adab dalam Menuntut Ilmu | klikuk.com

Ada satu kisah yang terkesan sekali tentang adab seorang tabi’in, Atha bin Abi Rabah. Kisah ini saya dengar dari Ustad Aunur Rafiq di kajian tentang adab berbicara dan mendengar. Jadi sumbernya adalah tuturan ustad dan catatan pribadi saya saja. Maaf ga punya kitab untuk mengecek. Ustad cerita, suatu hari ada seorang pemuda di sebuah majlis sedang menyampaikan hadis. Atha bin Abi Rabah ada di majlis itu dan ikut menyimaknya dengan penuh konsentrasi. Orang yang mengenal Atha bin Rabah pun heran, ngapain ulama besar seperti dia mendengarkan kajian hadis dari seorang anak muda, Atha jawab “iya, aku perlu mendengarkannya meskipun aku sudah hapal hadis itu sebelum dia lahir”.

Jlegur. Mendengar kisah ini untuk pertama kalinya rasanya menohok banget. Ada seorang ulama yang begitu rendah hati menyimak kajian yang sudah ngelotok di kepalanya. Apalah saya yang suka bete kalau dikasih tau atau dinasihati hal yang saya sudah tahu?

Begitu baca kisah-kisah tentang Atha bin Rabah rasanya makin merinding lagi. Ternyata tabi’in yang satu ini dijuluki Sayyidul Fuqaha Al Hijaz (pemimpin para ahli fiqh di makkah dan madinah). Pada masa beliau hidup tidak ada yang berani memberikan fatwa di masjidil haram karena hormat akan kedalaman dan keluasan ilmu agamanya. Pada riwayat lain dikisahkan ‘Abdullah bin Umar sedang menuju ke Mekkah untuk beribadah umrah. Lalu orang-orang menemuinya untuk bertanya dan meminta fatwa, maka ‘Abdullah berkata, “sesungguhnya saya sangat heran kepada kalian, wahai penduduk makkah, mengapa kamu mengerumuniku untuk menanyakan suatu permasalahan, sedangkan di tengah-tengah kalian sudah ada ‘Atha’ bin Abi Rabah?!.”

‘Atha memang rendah hati. Imam Ibnu Abi Laila mengatakan, “aku pernah berjumpa dengan Atha. Lalu ia menanyakan beberapa hal kepadaku. Maka sahabat-sahabat atha tercengang keheranan seraya mengatakan, ‘bagaimana mungkin engkau yang bertanya kepadanya?’ Atha menjawab, ‘apa yang kalian herankan? Dia orang yang lebih berilmu daripada saya.”

Adalah salah satu adab dalam menuntut ilmu “tidak sombong.” Saya ulangi lagi demi penekanan. Sungguh ini tulisan paling cocok memang untuk diri saya sendiri. Ustad lain di kajian tentang Konsep Ilmu dan Adab mengingatkan “seorang penuntut ilmu yang benar akan mendengarkan masalah yang sudah dia dengar 1000x seperti baru mendengar pertama kalinya”. Sebenarnya, tidak hanya dalam menuntut ilmu, dalam keseharianpun ada pula salah satu adab mendengar “tidak mengesankan kepada hadirin lain bahwa dia lebih tahu dari sang pembicara.”

Indah sekali sebenarnya aturan adab ini. Semoga kita selalu ingat untuk tetap rendah hati ketika menuntut ilmu.

Bisnis Sambil Dakwah, Bisakah?

Saya sekarang jualan kaos anak muslim. Sebelumnya tidak pernah menyangka kalau akan menempuh jalan ini. Hehe. Awal mulanya dari teman kuliah yang menawarkan paket keagenan kaos dari brand yang baru mau launching ini. Teman saya adalah salah satu co-founder-nya.

Waktu ditawari, saya mikir berulang-ulang apakah mau gabung atau tidak. Karena saat itu uang saya tidak banyak, untuk jadi modal jualan kaos rasanya mepet banget. Apalagi kalau dihitung-hitung, untung dari penjualan kaos ini rasanya tidak terlalu besar (hitungan saya saat itu). Makanya saya bimbang dan ragu (halah).

Akhirnya saya tetap gabung karena merasa cocok dengan value dari brand kaos ini. Bisnis sambil dakwah. Rasanya ko solehah banget ya saya saat itu, haha, memutuskan akhirnya bergabung karena ada embel-embel dakwahnya. Saya berkata dalam hati, biarlah faktor keuntungan secara finansial tidak terlalu banyak, setidaknya ada keuntungan lain yang bisa didapat. Untung pahala, karena ini tidak sekadar bisnis, ada muatan dakwahnya juga.

Ya, kaos ini memang kaos anak muslim. Desain dari tiap kaos mengandung makna. Misal, “start your day with bismillah”, mengingatkan agar selalu memulai hari dengan nama allah. Ada pula “only eat halal and good food”, menunjukkan bahwa muslim itu semestinya hanya makan yang halal dan baik. Dari situlah saya tertarik. Kaos yang dibuat untuk pasar kelas menengah ini memang tidak sekadar pakaian. Tidak seperti kaos anak bergambar karakter kartun macam ben 10, hello kitty, atau sinetron yang sedang ngetop seperti tendangan si madun. Ada pesan yang disampaikan lewat desain kaos ini.

afrakids

Afrakids 2015

Saat itu juga beredar foto di internet, anak kecil pakai sweater bergambar panda tidak senonoh. Sedih rasanya. Pakaian anak ko gambarnya begitu, orang tuanya ko belikan? Di situ saya merasa kaos anak muslim ini bisa jadi salah satu solusi.

Sweater Gambar Tidak Senonoh

Sweater Gambar Tidak Senonoh

Anak-anak ko gini?

Anak-anak ko gini?

Yang semakin menarik adalah tiap kaos disertai artikel insider. Jadi, untuk tiap helai kaos yang dibeli, disertakan satu kertas berisi penjelasan mengenai desain kaos tsb. Misal, kaos “moslem be honest” akan disertai dengan penjelasan tentang urgensi kejujuran seorang muslim. Diharapkan orang tua membaca penjelasan tersebut dan memahami makna dari kaos yang dipakai anaknya. Cakep kan idenya?

Sebenarnya tidak cuma dakwah yang membuat saya tertarik bergabung sih, hehe, tapi juga ilmu internet marketingnya. Dari tim digital marketing (dm) afrakids (brand kaos anak muslim ini) para agen diajari bagaimana memasarkan produk lewat internet. Saya tertarik untuk dapat ilmunya dan saat itu saya pikir toh ilmu ini bisa digunakan secara luas, ga cuma untuk marketing afrakids saja. Dan benar juga, sampai saat ini ilmu dari tim dm cukup berguna untuk pemasaran online.

Saya baru mulai serius menjalankan bisnis kaos ini beberapa bulan lalu. Karena saya baru punya modal yang cukup sekarang. Bukan hanya modal alasannya, tapi juga karena saya baru sadar bahwa potensi bisnis kaos afrakids ini besar juga. Ternyata keuntungan finansial bisa besar juga kalau memang serius dan kerja keras.

Lumayan, sekarang dengan modal internet, saya bisa tetap mencari penghasilan di rumah. Memasarkan produk sambil rebahan pun bisa. Semoga juga dapat keberkahan dan kebaikan. Harapannya pesan yang ingin disampaikan lewat kaos ini bisa sampai ke anak-anak, orang tua, juga masyarakat luas. Aamiin.

yang tertarik untuk bisnis sambil dakwah ini, bisa join jadi reseller saya, klik http://5alimashop.agenafrakids.com

 

[CatharRamadan] Adakah Ayat Go Green Dalam Qur’an?

Saya baru tahu bahwa ada juga ternyata hari internasional macam ini. Hari ini, 3 Juli adalah international plastic bag free day, alias hari tanpa kantong plastik sedunia.

Qadarullah tadi siang ngobrol  dengan seorang reseller tadi siang tentang kantong plastik. Seperti yang sudah diketahui bersama (haha) saya ini agen kaos anak muslim afrakids. Nah, kl dari afrakids pusat setiap pembelian kaos akan mendapatkan 1 kantong plastik. Berhubung saya tidak menggunakan kantong dengan perbandingan sebanyak itu, kantong plastik afrakids menumpuk di rumah. Kantong tahun kemarin saja belum habis, sudah dapat kantong baru.

image

Lama kelamaan saya sadar, ini apa-apaan sih, pemborosan plastik banget, kami kan sebagian besar jualan online, rasanya tidak perlu kantong plastik sebanyak ini. Akhirnya saya coba mewacanakan di grup untuk pengurangan jatah kantong plastik ini, karena toh belum tentu orang pakai 1 plastik untuk 1 kaos, apalagi  sebenarnya 1 plastik cukup untuk 4 kaos. Ditambah lagi kalau kami kirim dropship, kaos langsung dikirim ke end user, untuk apa dia dikasih kantong kl kaosnya diterima di rumah? Tapi tanggapan agen beda-beda, ada yang setuju, ada yang menolak, banyak yang diam aja. Yaudah, dari dulu gaining commitment saya emang jelek, hehe, yang penting dari diri sendiri saja lah.

Sudah lama saya kl order kaos ke pusat, bilang ke adminnya “mba, ga usah dikasih shopping bag”. Alhamdulillah akhir-akhir ini udah ga bilang gitu lagi, orang yang packing mengerti, orderan saya ga pernah dikasih kantong plastik lagi. Yeay!

Kalaupun ga bisa memengaruhi agen lain, saya pengaruhi reseller sendiri. Maksa juga sih, hehe. Sekarang belum bisa 100% free plastic bag, tapi dikurangi aja, ga dikasih 1:1. Kadang juga lupa ga dikasih, reseller protes, ko ga dikasih plastik? saya jawab aja, yang kemarin juga belum habis kan? dia jawab “iya sih”. Untungnya afrakids pakai kantong plastik yang lebih cepat terurai dari kenangan masa lalu kamu, haha. Plastiknya terurai dalam 2 tahun katanya, eh kamu udah bertahun2 belum move on juga.

Soal kantong plastik ini memang bikin geregetan kl orang Indonesia ya, soalnya belum terbiasa. Saya akhirnya mulai dari lingkungan terdekat aja, ke ibu misalnya. Kalau antar belanja, saya bawakan goodie bag, sambil diingatkan ga usah minta kantong plastik. Ke reseller sendiri. Atau ke agen yang titip belanja ke saya. Saya bilang aja “aku minta shopping bag ya ke pusat, diet kantong plastik.”

Entah kenapa kl alasannya go green orang lebih cepat menangkap dan menerima. Padahal sebenarnya gagasan menjaga lingkungan dan tidak berbuat kerusakan sudah disampaikan dalam Qur’an 1400an tahun lalu. Jadi sejatinya meminimalkan kerusakan lingkungan dengan membatasi penggunaan kantong plastik adalah bagian dari pengamalan Qur’an.

Al-Baqarah (2): 205

“Dan apabila ia berpaling (dari mukamu), ia berjalan di bumi untuk mengadakan kerusakan padanya, dan merusak tanam-tanaman dan binatang ternak, dan Allah tidak menyukai kebinasaan”

Rasulullah bersabda:
“Tidak seorang muslim pun yang menanam tanaman atau menaburkan benih, kemudian dimakan oleh burung atau manusia, melainkan dia itu baginya merupakan sedekah.” (Riwayat Bukhari dan Muslim)

Kl kamu setuju dengan saya, daftar jadi reseller afrakids saya yuk? hahaha #ujungujungnyadagang