[NulisRandomDay2] Tukang Kaos (juga pengen) Naik Haji

“Ada yang bertanya pada Nabi shallallahu ‘alaihiwa sallam: “Wahai Rasulullah, mata pencaharian apakah yang paling baik?” Beliau bersabda, “Pekerjaan seorang laki-laki dengan tangannya sendiri dan setiap jual beli yang mabrur (diberkahi).” (HR. Ahmad, Ath Thobroni, dan Al Hakim. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)

Barusan saya baca caption foto seseorang di Facebook. Isinya bercerita bahwa orang tuanya telah melunasi biaya haji, tinggal menunggu jadwal keberangkatan saja. Yang menjadi semakin spesial adalah biaya haji ini didapat dari hasil berdagang sayuran.

Berdagang memang demikian spesial dalam Islam, bisa dilihat dari hadis yang saya kutip di atas. Bahkan Rasulullah saw pun seorang pedagang.

Tadi ada tetangga datang ke rumah mau beli kaos. Sambil pilih-pilih dia bilang minta dibantu carikan pekerjaan. Saya bilang, saya aja kerjanya begini ko, jualan kaos. Sehari-hari di rumah, whatsappan, BBMan, IGan, sambil rebahan. Dia tidak percaya.

Jadi tukang kaos memang tidak terdengar seksi bagi orang kebanyakan. Beda kalau dibilang “pe en es”, orang menyambut dengan mata berbinar dan memberi selamat. Padahal kata Rasul saw pekerjaan yang baik adalah jual beli yang mabrur.

Membaca caption foto tadi membuat saya teringat lagi dengan cita-cita berhaji. Beberapa waktu terakhir sempat tereduksi menjadi umrah karena memperhitungkan biaya dan lamanya masa tunggu. Bukan dihilangkan, tapi dinomorduakan, umrah dulu saja yang penting, begitu.

Sekarang rencana itu kembali pejal. Haji itu niscaya. Tinggal dikuatkan niat, disempurnakan ikhtiar, dimantapkan doanya. Mungkin jalannya dari hasil jualan kaos yang mabrur. Ini sekaligus mengingatkan agar senantiasa memperhatikan rambu-rambu dalam berdagang agar barakah Allah karuniakan.

Bismillah. Labbaik Allahumma Labbaik.

#tukangkaosnaikhaji

Ps: Sengaja saya kutip hadis yang ini, bukan yang populer bahwa berdagang membuka 9 dari 10 pintu rezeki karena ternyata hadis tsb dhoif. ALLAHUa’lam